Tag Archives: Pasar Flohmak

Komentar Pembaca Blog (16)

Komentar Pembaca Blog Adhi Ksp (16)

Jangan Biarkan Kelestarian Kepulauan Seribu Terancam!

(1) Aboejoewono Aboeprajitno has left a new comment on your post “14 Pulau di Kepulauan Seribu Tercemar“:
Dear Bang Adhi
Setelah membaca dan mengikuti kisah Anda dengan sensasi diving di Kep.Seribu, saya jadi teringat masa ketika Anda intens sekali mengejar saya untuk persoalan pulau Bira sekitar tahun 96an barangkali ya?

Ketika itu, tidak sekalipun Anda berkesempatan untuk dapat mengikuti peninjauan dan pembahasan mengenai status pulau itu bersama saya di lapangan; walaupun ada kesempatan lebih dari sekali bersama kelompok wartawan semasa itu, bahkan ada 2 rekan wartawan yang menikah sesudah kunjungan ke pulau Seribu (berkah untuk mereka; sayang, saya sudah lupa antara siapa dengan siapa, tetapi kalau tak salah yang pria dari Republika ; semoga mereka senantiasa berbahagia).

Setelah sekian tahun berlalu, ketika beberapa hari yang lalu tanggal 5 Juni adalah hari lingkungan hidup, issue keadaan Pulau Seribu ditinjau dari aspek persampahannya menjadi sangat mengemuka. Rupanya bukan hanya pencemaran laut dengan limbahan minyak saja yang mempengaruhi (refer pada tulisan Anda : 14 Pulau di Kepulauan Seribu Tercemar) melainkan sampah darat yang datang setidaknya dari 3 bagian propinsi Banten,DKI Jakarta dan Jawa Barat-pun mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap semakin parahnya pencemaran laut yang telah terjadi.

Jadi, adakah dari kita semua yang melihat kondisi pencemaran air laut itu setelah sekian lama bukannya semakin menjadi lebih baik, melainkan bahkan lebih parah daripada masa lalu? Apa yang salah dan bagaimana seharusnya kita semua menyikapi kondisi seperti itu?

Beruntung bahwa bang Adhi masih bisa menyelam di lokasi yang dikenal sebagai daerah zona-inti; tetapi apakah ancaman kelestarian lingkungannya pada masa mendatang dapat juga berpengaruh kesini, bila tidak ada action apapun yang diambil dari sisi darat maupun di laut dan pulau-pulaunya sendiri?

Saya ingin ulasan atau pandangan bang Adhi terhadap tulisan yang telah dikemukakannya terutama untuk bisa menjawab pertanyaan pada 2 alinea sebelum ini.

Saya sendiri rasanya sudah bertahun-tahun tidak “melaut”, tapi sempat berdialoog dengan Wabup. Kepulauan Seribu dengan segala masalah dan konsep penanganannya. Nah, mereka yang di darat dan berada di batasan regional itu, bagaimanapun juga berperan untuk bisa mengatasinya. Jangan biarkan kelestarian Pulau Seribu ini dalam keadaan terus terancam, karena sebagian potensinya setidaknya juga sudah dinikmati oleh bang Adhi!

Salam,
Aboe

Catatan KSP: Dear Pak Aboe, tentu saja saya masih ingat pernah ke Kepulauan Seribu tahun 1996 bersama Bapak, saat masih bertugas di Balai Kota DKI Jakarta. Ketika saya datang lagi ke Kepulauan Seribu tahun 2007, sampah-sampah terlihat jelas di perairan Kepulauan Seribu. Siapa yang bertanggung jawab atas banyaknya sampah dan limbah di perairan utara Jakarta ini? Kalau dibiarkan, Kepulauan Seribu yang saat ini sekarat, bakal mati. Salam, Adhi Ksp

Tulisan Pasar Flohmak Menarik

(2) widi has left a new comment on your post
Mas Adhi,
Tulisannya menarik, mohon ijin saya link di www.serpong.org ya..
Thanks
Widi

Catatan KSP: Dear Widi, silakan saja Anda me-link-kan tulisan itu ke website Anda. Salam hangat, Adhi Ksp

Blog Ini Bermanfaat untuk Masyarakat

(3) Ki Dyoti has left a new comment on your post

Wah, Blog anda bermanfaat utk masyarakat, apalagi yg berdomisili di sekitar BSD, saya di Vila Pamulang, mas.

Suatu saat kita jumpa di Flohmart.

BTW saya menjual lukisan2 baru dan kuno serta gemstones.

Apa anda bisa bantu informasi, bagaimana cara ikutserta di Flohmart dan menghubungi siapa (no HP,TLPnya).

Thanks,

Ki Dyotiemail

Catatan KSP: Dear Ki Dyoti, nomor kontak pengelola Pasar Flohmak adalah Winarto A Rasul, telepon Flexi 021-70316671. Semoga bermanfaat. Salam hangat, Adhi Ksp

Suka Tulisan Adhi Ksp di Kompas

(4) Heru Widodo

halo mas adhi,saya salah satu penyuka tulisan mas adhi di kompas.
kapan2 kalo ada waktu boleh ketemu.
kebetulan saya ada di jakarta.
thx u

Heru Widodo heru.widodo@gmail.com

Catatan KSP: Dear Heru, terima kasih atas perhatian dan komentar Anda. Boleh juga jika Anda ingin “kopi darat”, bertemu muka dengan saya, bisa kita atur lagi waktunya. Salam hangat, Adhi Ksp

Tanya Wawa Sulaeman “Paris Van Java”

(5) Yasha Chatab

Aku baru baca tulisan mas Adhi ttg Paris Van Java..

Punya contactnya Wawa Sulaeman ngga Mas?

Terimakasih

Yasha ChatabManager / Publicist of Maylaffayza

0855 88 92742 / 021 926 52895

Catatan KSP: Dear Yasha, nomor kontak Wawa Sulaeman, pemilik Paris Van Java Bandung, akan saya sampaikan melalui japri. Salam untuk Maylaffayza. Salam hangat, Adhi Ksp

Surat dari Seto

(6) Seto

Seto has left a new comment on your post

Hello Adhi, Nggak sengaja nemu Blog-mu.
Please visit http://lebdoto.net/
Salam,
Seto
(masih ingat nggak ?)

Catatan KSP: Dear Seto, saya masih ingat pertemanan kita di Bandung, long long time ago. Terima kasih sudah singgah dan membaca blog ini. Salam hangat, Adhi Ksp

Pengalaman Menulis di Daerah Konflik

(7) Pepih Nugraha

Pagi, Dhi… apa kabar? Makin asyik aja blognya ya, main banyak pengunjungnya. Selamat deh.

Dhi, saya mau minta sedikit coret2an Adhi untuk blog saya http://pepihnugraha.blogspot.com mengenai pengalaman Adhi meliput daerah konflik di Kalbar, sekaligus tips-tips ringan buat penulis pemula. Blog saya misinya kan mengajak orang lain sama-sama menulis. Saya memberi pengantar sedikit tentang Adhi di atas tulisan Adhi nanti, plus alamat blog Adhi tentunya. Pengantar itu secara garis besar begini:

ADHI KSP, WARTAWAN SEGALA CUACA

Adhi KSP adalah satu dari sekitar 250 wartawan Kompas. Ia sudah banyak makan asam garam di berbagai jenis liputan, di berbagai wilayah, termasuk wilayah Sampit-Sanggau Ledo yang berdarah-darah, saat kondlik etnis Madura-Dayak merebak. Ia termasuk wartawan yang “cepat kaki ringan tangan”, tidak pernah menoak tugas. Ditugaskan dimana pun jadi.

Saya pribadi mengenail Adhi KSP sejak masih mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi. Waktu itu, tahun 1988-an, Adhi yang di Kompas berinisial KSP, sudah menjadi calon koresponden (cakor), satu tingkatan yang berlaku di Harian Kompas sebelum mendapat brevet menjadi wartawan Kompas. Untuk mendapat brevet itu tidaklah mudah. Perlu merambah sejumlah wilayah.

Waktu masuk Jakarta dan ditempatkan di seputar Tangerang, Adhi tercatat sebagai wartawan lapangan yang “berpenghasilan paling banyak” alias paling “kaya”. Soalnya Adhi wartawan yang sangat-sangat rajin dan produktif.

Baginya, apa saja bisa menjadi berita dan menarik dibaca. Semangatnya luar biasa besar untuk menghasilkan karya tulis. Waktu itu sebelum mendapat gaji tetap, penghasilan wartawan diukur dari banyaknya tulisan, juga kualitas tulisan. Kalau tulisannya bisa “leading” terus di halaman satu, jelas penghasilannya semakin banyak.

Tidak heran kalau pada masa itu (1990-an) gaji awal wartawan sekitar Rp 500.000/bulan, Adhi bisa berpenghasilan lebih dari Rp 2 juta/bulan! Sebagai wartawan yang pernah ditugaskan di daerah konflik, Adhi punya pengalaman khusus yang akan ia ceritakan buat sahabat semua di bawah ini…

Ya, kira-kira seperti itulah Dhi. Saya tunggu tulisannyaya, foto Adhi saya sudah punya, tinggal tempel saja!

Pepih Nugraha

Catatan KSP: Dear Pepih, terima kasih sudah kasih kesempatan menulis di blogmu, Cuma ada koreksi sedikit, saya meliput kerusuhan etnis Sambas (Kalimantan Barat) tahun 1999, konflik antara Melayu dan Madura (bukan Dayak dengan Madura). Karena itulah mengapa etnis Madura harus keluar dari Sambas karena mereka tak punya tempat berlindung lagi. Selanjutnya bisa dibaca di http://pepihnugraha.blogspot.com/search/label/Adhi%20KSP

Kolom Blog Adhi Ksp: Pagi di Pasar Flohmak

Kolom Blog Adhi Ksp

Pagi di Pasar Flohmak

Anda sudah pernah ke Pasar Flohmak? Pusat jual beli barang bekas dan barang koleksi ini berlokasi di kawasan parkir Granada Square, Kencana Loka, BSD, Tangerang, Banten. Di sini, setiap Sabtu dan Minggu, digelar lapak-lapak yang menjual barang bekas yang masih layak pakai dengan harga miring.

Penggagas dan pengelola Pasar Flohmak adalah Winarto A Rasul, yang pernah bermukim di Wina, Austria selama delapan tahun. Winarto, warga Serpong ini sejak akhir April 2007 lalu membuka Pasar Flohmak dengan belasan lapak. Sekarang jumlahnya lebih dari 80.
Minat warga besar karena motif mereka membuka lapak ini sebetulnya sederhana. Mereka ingin “menghabiskan” barang-barang tak terpakai lagi di rumahnya. Sebagian lagi memang ingin berdagang. Namun sebagian besar yang membuka lapak memang warga perumahan.
Saya berkeliling dari ujung ke ujung Pasar Flohmak. Ternyata kesimpulan saya, yang menjaga lapak, ya sekeluarga. Ada bapaknya, ada ibunya, ada gadisnya, remaja laki-lakinya, keponakannya dan sebagainya. Penjual atau penjaga lapak penampilannya bersih-bersih, bermobil, bahkan ada penyewa lapak yang menurunkan barang dari sedan Mercedes atau BMW-nya.

Ada yang menjual sepatu, buku, pakaian, CD, sepeda anak, sepeda orang dewasa, jaket, topi, pernak-pernik, bahkan pernah mebel. Ibaratnya, Pasar Flohmak, pasar loak elite. Barang loak orang-orang kelas menengah, dijual dengan harga miring.

Ternyata peminatnya semakin hari semakin banyak. Saya tahu persis karena saya mengamati langsung Pasar Flohmak yang lokasinya tak jauh dari tempat tinggal.
Hari Sabtu pagi, saya bertemu dengan Winarto A Rasul (Pengagas, Pendiri dan Pengelola Pasar Flohmak), Dhony Rahajoe (Corporate General Manager Real Estate and Property Division Sinar Mas Group) dan Adjie Ekawarman (Presiden mailing-list bsd-society), sekadar ngumpul dan ngobrol tentang perkembangan Pasar Flohmak dari hari ke hari.

Gagasan Winarto diadopsi dari Floemarkt atau feamerket yang biasa digelar di negara-negara di Eropa (dan juga Amerika Serikat). Dalam konteks ekonomi Indonesia, Pasar Flohmak bisa menjadi salah satu solusi bagi masyarakat saat situasi masih krisis seperti sekarang. Ekonomi rakyat tetap hidup karena di sinilah transaksi bisnis yang secara nyata dibutuhkan.

Kini berkembang pula ada perusahaan 3G Net yang rencananya akan memasang fasilitas wi-fi gratis di seputar Pasar Flohmak pada pekan-pekan depan. Ini kemajuan pesat. Pasar Flohmak, kalau tetap dikelola konsisten sesuai konsep awalnya, akan menjadi salah satu ikon BSD. Sekarang saja, banyak pengunjung datang dari berbagai daerah, hanya untuk cari tahu dan belanja di Pasar Flohmak.

Rencananya, selama musim liburan anak sekolah mendatang, Winarto akan buka Pasar Flohmak setiap hari khusus anak-anak. Ini pun menjadi keunikan tersendiri jika hal itu digarap serius.

Selamat untuk Pak Winarto atas gagasan dan idenya yang terwujud! Semoga Pasar Flohmak sukses selalu!

LINK TERKAIT http://winnsbury.blog.com/2006/12/

FOTO di blog ini (dari kanan) foto saya bersama Dhony Rahajoe, Adji Ekawarman, staf 3G Net, dan Winarto A Rasul.

Komentar Pembaca Blog (12)

Komentar Pembaca Blog Adhi Ksp (12)

Artikel Pasar Flohmak, Ringan Tapi Informatif

(1) Amelitalusia

amelitalusia has left a new comment on your post “Pasar Flohmak, Jangan Malu Beli Barang Bekas“:

artikel yang menarik! semoga cerita yang ringan namun informatif seperti ini selalu hadir di tengah hadangan kisah tentang KDRT, bullying, ketidakjelasan status tanah, gas hilang dari pasaran, harga minyak goreng melambung, artis berseteru, whoah….Lebih asyik lagi kalau bisa menemukan di Jakarta ada toko semacam Goodwill (di AS) atau toko thrift sale.

Catatan KSP: Dear Amelitalusia, terima kasih sudah singgah dan membaca blog ini. Terima kasih juga atas komentar Anda. Artikel Pasar Flohmak dimuat di Harian Kompas hari Rabu 16 Mei 2007 di halaman 39. Pada hari itu, Redaksi Kompas menerima banyak telepon yang menanyakan informasilebih jauh tentang Pasar Flohmak dan info nomor telepon Pak Winarto A Rasul.

Saya hanya menyampaikan pesan Pak Winarto: jika Anda punya barang-barang yang masih layak pakai tapi jarang digunakan, dan Anda pusing dengan tumpukan barang-barang itu di rumah Anda, mengapa Anda tidak menjualnya di Pasar Flohmak? Salam hangat, Adhi Ksp

Minta Nomor Kontak Rieke “Oneng” Diah Pitaloka

(2) Udin

udin has left a new comment on your post “Kolom Blog Adhi Ksp: Perubahan dari Hal-hal Kecil“:

wah seneng juga ya bisa foto bareng mbak rieke “oneng” pitaloka. culun, tapi kritis juga. bung, bolehkah saya minta kontak mbak oneng, hp atau email, saya penggemar berat dia, saya ingin mewawancarainya untuk tulisan di blog saya. trims

Catatan KSP: Dear Udin, terima kasih sudah singgah dan membaca isi blog ini. Permintaan Anda tentang nomor kontak Rieke “Oneng” Diah Pitaloka akan saya sampaikan melalui japri, e-mail Anda. Sayangnya Anda tidak mencantumkan e-mail Anda sehingga saya kesulitan mengontak Anda. Salam hangat, Adhi Ksp

Minta Info Mekanisme Kerja dan Peran Aseanapol

(3) Aldox

Saya mahasiswa FISIP Universitas Pasundan Bandung.
Saya ingin mengetahui mekanisme kerja ASEANAPOL dan perannya dalam menanggulangi peredaran narkotika di Indonesia. Terima kasih atas bantuannya.

Catatan KSP: Dear Aldox, saya mencoba menjawab pertanyaan Anda. Kebetulan saya pernah meliput Konferensi Aseanapol di Brunei Darussalam, Phuket (Thailand) dan Manila (Filipina). Aseanapol merupakan wadah para kepala kepolisian di negara-negara di Asia Tenggara bertemu, bertukar informasi satu tahun sekali. Setiap negara punya kantor National Central Bureau (NCB)-Interpol yang dipimpin langsung oleh kepala kepolisian masing-masing negara.

Di Indonesia, NCB-Interpol dipimpin langsung Kepala Polri. Tetapi Sekretaris NCB-Interpol merupakan pelaksana tugas sehari-hari. Biasanya kalau ada red notice dari Markas Besar Interpol di Lyon, Perancis, informasi ini disebar ke seluruh negara anggota Interpol di dunia. Khusus Aseanapol, topik-topik yang dibahas yang aktual. Mulai dari soal terorisme, narkotika sampai pada perompakan.

Peran Aseanapol dalam menanggulangi narkotika di Indonesia? Setiap tahun, agenda konferensi Aseanapol pasti mencantumkan soal peredaran gelap narkotika. Informasi soal Aseanapol, dapat Anda baca lagi http://adhikusumaputra.blogspot.com/search/label/Aseanapol. Sedangkan soal narkotika, Anda bisa baca lagi di http://adhikusumaputra.blogspot.com/search/label/narkotika. Kalau Anda kurang puas, kurang jelas, bisa kontak Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Sisno Adiwinoto. Beliau sebelumnya Sekretaris NCB-Interpol, sehingga sangat paham dengan peran Aseanapol dan seputarnya. Hubungi saja Pak Sisno di kantornya di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo 1, Jakarta Selatan. Salam hangat, Adhi Ksp

Mohon Izin Publikasikan Tulisan dan Foto Pencinta Musik Country

(4) Redaksi Majalah KORIDOR

To : Bapak Robert Adhi Kusumaputra
Salam sejahtera,
Kami dari redaksi Majalah KORIDOR, memohon izin untuk mempublikasikan tulisan dan foto yang berkenaan dengan komunitas pecinta musik country.
Majalah ini berkonsentrasi pada masalah hukum, politik dan otonomi. Tapi di sala satu rubrik, mengangkat tentang gaya hidup untuk edisi ini kami mengulas tema komunitas pecinta musik country. Demikian permohonan kami. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami sampaikan terima kasih.
Salam
Hormat kami,
Redaktur Majalah KORIDOR

Catatan KSP: Kepada Redaksi Majalah KORIDOR, terima kasih sudah singgah dan membaca blog ini. Silakan saja jika Anda ingin mengutip foto dan tulisan seputar pencinta musik country, asalkan tidak lupa mencantumkan sumbernya. Salam hangat, Adhi Ksp

Apa Kabar dari Adang Rismanto

(5) Adang Rismanto

Halo Adhi, Sekarang Adhi dimana? Mudah2an masih ingat saya.

AR

Catatan KSP: Pak Adang Rismanto Yth, tentu saja saya masih ingat Bapak. Semasa jadi Kepala Polres Jakarta Selatan, Pak Adang dan tim yang mengungkap kasus pembunuhan pelukis maestro Basoeki Abdullah. Saya masih jurnalis di Kompas, Pak. Terima kasih sudah singgah dan membaca blog ini. Tentang Basoeki Abdullah, bisa dibaca lagi di http://adhikusumaputra.blogspot.com/search/label/Adang%20Rismanto dan http://adhikusumaputra.blogspot.com/search/label/Basoeki%20Abdullah. Salam hangat, Adhi Ksp

Soal Teknologi GPS

(6) Didit Yogya

diditjogja has left a new comment on your post “Singapura dan Malaysia Pesan Teknologi GPS dari In…“:

liputan yang bagus mas adhi…:pheh? emang ntar bakalan laris gak ya? kita tunggu saja produk ini….*lho kok malah advertorial*

Catatan KSP: Dear Didit di Yogya, terima kasih sudah singgah dan membaca isi blog ini. Teknologi GPS yang dikembangkan Solo System sebetulnya karya putra Indonesia, Arifin Effendy. Lihat dan baca selengkapnya http://adhikusumaputra.blogspot.com/search/label/Arifin%20Effendy. Arifin pernah sekolah di Singapura sehingga mungkin saja dia punya teman-teman di Singapura. Arifin mencoba mengutak-atik teknologi GPS sejak kuliah di Universitas Cornell, New York, Amerika Serikat. Teknologi GPS yang dikembangkan Arifin sudah digunakan oleh PO Nusantara Kudus, Bluebird, Pertamina, Avix, Nokia dan banyak lagi. Wajar jika Singapura dan Malaysia melirik Arifin. Salam hangat, Adhi Ksp

Minta Foto-foto Glodok Tempo Doeloe

(7) Hendry

Mas, boleh minta tolong??? Punya foto-foto Glodok tempo doeloe? Kalau punya, saya mau ya…

Catatan KSP: Dear Hendry, kebetulan saya tidak punya yang Anda minta. Tapi Anda bisa tanyakan ke kantor berita Antara. Siapa tahu mereka punya arsipnya. Atau kepada fotografer tempo doeloe yang masih hidup. Nanti saya tanyakan kepada teman saya para fotografer. Atau di antara pembaca blog, ada yang tahu? Silakan bagi informasi. Salam hangat, Adhi Ksp

Pasar Flohmak, Jangan Malu Beli Barang Bekas

KOMPAS

Metropolitan
Rabu, 16 Mei 2007

Pasar Flohmak

Jangan Malu Beli Barang Bekas

R Adhi Kusumaputra

Pasar Flohmak dibuka sejak sebulan terakhir ini di kawasan Granada Square, BSD City, Kecamatan Serpong, Kabupaten Tangerang. Pusat jual beli barang bekas itu ternyata diminati. Cukup banyak orang melepas barang-barang mereka di pasar yang dibuka setiap Sabtu dan Minggu itu.
Umumnya pembeli puas mendapatkan barang yang masih layak pakai dengan harga miring.

Konsep Pasar Flohmak diadopsi oleh pendiri Pasar Flohmak, Winarto A Rasul (51), warga Serpong, Tangerang. Winarto yang delapan tahun tinggal di Vienna, Austria, itu melihat di sejumlah negara di Eropa pasar jual beli barang bekas sangat berkembang.

“Banyak orang bilang tinggal di negara-negara di Eropa sangat mahal, tetapi sebetulnya tergantung bagaimana kita mencari barang bagus dengan harga murah,” papar pria kelahiran Yogyakarta itu.

Mengacu pada konsep fleamarket di sejumlah negara di Eropa (dan juga Amerika Serikat), Winarto Rasul yang belum lama kembali ke Indonesia mendirikan PD Pasar Flohmak.

Nama Flohmak diadopsinya dari kata Jerman, flöhmark (pasar barang bekas layak pakai dan koleksi), namun karena orang Indonesia menyebut flöhmark menjadi Flohmak, akhirnya Winarto mengambil nama Flohmak, yang kemudian didaftarkannya sebagai hak paten.

Ketika kali pertama Pasar Flohmak dibuka pada 21 dan 22 April 2007, ada 18 lapak masing-masing berukuran 2 meter x 3 meter yang digelar, mengambil lahan parkir Granada Square. Aneka barang bekas dijual mulai dari pakaian, tas, sepatu, furnitur, buku, sepeda, lukisan, sampai stik golf.

Setelah sebulan berlalu, Winarto mengaku mulai kewalahan. “Sekarang sudah ada 54 penyewa lapak. Saya terpaksa menolak karena tempatnya sudah habis,” kata penulis roman Setangkai Mawar di Donau itu.

Winarto menyewakan setiap lapak seharga Rp 50.000 per hari tanpa mengutip persentase barang yang terjual. Karena itulah banyak orang yang antre menyewa lapak di Pasar Flohmak. “Bahkan transaksi dilanjutkan di rumah, dan itu milik mereka,” kata Winarto, yang puas dengan perkembangan Pasar Flohmak.

Ny Evita (49), warga Taman Chrysant 1 BSD, sejak awal menyewa lapak di Pasar Flohmak. “Awalnya iseng-iseng untuk mengisi kegiatan pada Sabtu dan Minggu. Ternyata barang-barang pribadi yang dijajakan di sini 40 persen sudah terjual. Lalu banyak saudara saya yang menitipkan barang-barang mereka untuk dijual di sini,” cerita Ny Evita, yang hanya melanjutkan usaha menjual barang bekas di Pasar Flohmak.

“Saya ditemani putri saya, yang setiap Senin sampai Jumat bekerja di kantor. Sedangkan Sabtu dan Minggu dia menemani saya di sini,” ungkap Evita, yang menjual peralatan rumah tangga dan pakaian.

Pengamatan Kompas, Pasar Flohmak ramai sejak pukul 07.00. Para pembelinya tidak hanya warga Serpong, Tangerang, tetapi juga dari berbagai daerah lain di Jabodetabek. Penyewa lapak umumnya memiliki mobil.

Sebagian warga Serpong, tetapi ada juga datang dari Cimanggis, Depok; Lebak Bulus, Jakarta; dan Bekasi. Jumlah mobil yang diparkir pun makin banyak.

Seorang penyewa lapak yang punya posisi penting dalam perusahaan pengembang besar menjual mebel dengan harga miring, demikian pula pernak-pernik seperti ikat pinggang, tas, dan dompet. “Dia menyewa lapak sampai dua bulan ke depan, mungkin untuk menghabiskan barang-barang di rumahnya,” tutur Winarto. “Lumayan, saya dapat sofa dan meja mebel bagus, harga per satuannya Rp 300.000,” kata Ida, seorang pembeli di Pasar Flohmak.

Barang-barang yang dijual di Pasar Flohmak ini harganya bervariasi dari Rp 5.000 sampai puluhan juta untuk barang koleksi. Uniknya, Winarto membuka sesi gratis setiap pukul 15.00. Untuk barang-barang tertentu, seperti mainan, sepatu, pakaian, dan pernak-pernik diberikan secara gratis kepada masyarakat.
“Tujuannya agar masyarakat sekitar yang kurang mampu dapat juga menikmati barang-barang di Pasar Flohmak. Dalam waktu singkat, barang yang digratiskan itu sudah habis,” tuturnya menambahkan.

Barang yang dijual antara lain lukisan 8 Bidadari seharga Rp 12 juta. “Lukisan serupa dipajang di Galeri Maria Theresia, Ratu Austria,” kata Winarto.
Ada juga replika pabrik sepeda Alexander Pollock tahun 1883 dijual Rp 1 juta, topi yang mengabadikan kemenangan Michael Schumacher yang kali keenam dalam F1 di Jerman dijual seharga Rp 225.000.

“Saya juga punya koleksi lukisan Jan Mintaraga yang dibuat tahun 1992, imajinasinya tentang BSD. Saya jual Rp 9 juta,” kata Winarto. Banyak lukisan yang dibelinya dari Austria dan negara di Eropa, dijual Winarto sebagai barang koleksi seharga jutaan rupiah.

Winarto A Rasul memang serius menekuni Pasar Flohmak. Dia membeli tanah seluas 250 meter persegi, tak jauh dari lokasi, untuk dijadikannya gudang.
“Kalau ada orang yang mau menitipkan barang-barangnya, saya simpan di gudang itu,” kata Winarto, yang sudah mematenkan nama Pasar Flohmak.

“Saya akan membuka waralaba Pasar Flohmak. Kalau setiap kabupaten atau kota punya satu Pasar Flohmak, ini sangat bagus,” katanya yakin. Begitu Pasar Flohmak dibuka di Granada Square BSD, Winarto langsung dihubungi pihak Gading Serpong agar membuka pasar serupa di kawasan itu.
Winarto melihat berkembangnya Pasar Flohmak karena saat ini masyarakat masih menghadapi situasi krisis ekonomi.

“Saya mengutip kata-kata Sri Sultan Hamengku Buwono X agar jangan malu membeli barang bekas,” kata Winarto yang juga mengaku menjajakan pakaian dan barang-barang bekas milik Sri Sultan Hamengku Buwono X dan permaisurinya, GKR Hemas.

Pakaian bekas Sri Sultan HB X dan istrinya itu akan dilelang Winarto pada Juni mendatang, dan dibuka dengan harga per potong Rp 450.000. “Saya akan ke Yogya dulu, melengkapi koleksi Sri Sultan HB X yang akan dilelang,” ungkapnya. Winarto mengaku, ia beli dari orang dalam Keraton. Sistemnya kalau laku baru dibayar.

Kepala Divisi Sarana dan Prasarana Kota Real Estate Indonesia (REI) Ir Dhony Rahajoe melihat kehadiran Pasar Flohmak yang digagas warga akan menghidupkan sebuah kota karena di sana komunitas terbentuk. “Komunitas seperti inilah yang menghidupkan sebuah kota,” kata Dhony.

Pasar Flohmak memang mengadopsi fleamarket seperti di Salzburg dan Vienna (Austria), Bruges, Brussels, dan Antwerp (Belgia), Zagreb (Kroasia), Copenhagen (Denmark), Lille, Paris (Perancis), Muenchen (Jerman), Dublin (Irlandia), Amsterdam (Belanda), Lisabon (Portugal), Barcelona, Madrid, dan Sevilla (Spanyol), dan banyak negara lainnya.

Antusiasme masyarakat melakukan jual beli di fleamarket sangat besar. Ekonomi rakyat pun makin hidup. Jadi, jangan pernah malu membeli barang bekas, apalagi menjualnya!

FOTO di blog ini, foto suasana Pasar Flohmak yang dibuka setiap hari Sabtu dan Minggu pukul 07.00-17.00 di kawasan niaga Granada Square, BSD City, Tangerang, Banten. Foto oleh R Adhi Kusumaputra/Kompas