KOMPAS CYBER MEDIA
Rabu, 14 Februari 2007 – 16:56 wib UI Kukuhkan Tiga Guru Besar Ilmu Teknik
Laporan Wartawan Kompas R Adhi Kusumaputra
DEPOK, KOMPAS – Universitas Indonesia Rabu (14/2) pagi mengukuhkan tiga Guru Besar di bidang ilmu teknik sebagai Guru Besar Tetap pada Fakultas Ilmu Teknik UI di Balai Sidang UI, Depok. Ketiga Guru Besar itu adalah Prof Ir Rinaldy Dalimi MSc PhD, Prof Dr Ing Harry Sudibyo Soetjokro DEA dan Prof Dr Ing Ir Raidi Artono Koestor.
Kepala Kantor Humas dan Protokol UI Henny S Widyaningsih Rabu pagi di kampus UI Depok menjelaskan, pengukuhan ketiga Guru Besar itu dipimpin langsung Rektor UI Prof Usman Chatib Warsa.
Prof Ir Rinaldy MSc PhD yang saat ini Dekan Fakultas Teknik UI membacakan pidato bertajuk “Evolusi Perkembangan Science dan Technology Bidang Ilmu Tenaga Listrik”.
Menurut Rinaldy, perkembangan sains dan teknologi tidak bisa berdiri sendiri. Begitu pun bidang teknik tenaga listrik. Perkembangan teknologi tenaga listrik akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi lain, antara lain teknologi material, komputer, elektronika, telekomunikasi, dan ilmu matematik, fisika dan kimia.
“Hampir semua pengembangan teknologi ke depan merupakan gabungan beberapa teknologi dari bidang ilmu yang berbeda,” kata Rinaldy. Dia memberi contoh, DNA Chip yang dapat menunjukkan semua genom manusia (human genom) merupakan gabungan sains dan tehnologi dari bidang ilmu Microelectric, bio chemistry, moleculer biology, information technology dan image analysis,” kata Rinaldy.
Kondisi ini memberi gambaran bagi kita, khususnya perguruan tinggi, bahwa batasan-batasan bidang ilmu yang rigid akan dapat menghambat perkembangan ilmu itu sendiri.
“Kita selama ini terjerat dengan batasan fakultas, bidang studi, bagian departemen atau spesialisasi, yang mungkin salah satu tujuan awal adalah untuk kepentingan manajemen dan administrasi. Hal ini tanpa disadari berpengaruh juga pada interaksi keilmuan. Bila kita tidak menyadari ini, akibatnya berbenturan satu sama lain. Pengembangan ilmu jadi terhambat,” ungkap Rinaldy kelahiran Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, 24 April 1956 itu.
Arah pengembangan teknologi saat ini cenderung di drive oleh kebutuhan kehidupan manusia atau dapat dikatakan market driven. Perguruan Tinggi kadang-kadang ’terpaksa’ mengikuti kecenderungan itu. “Dapat kita lihat di sekitar kita saat ini, perguruan tinggi melakukan penelitian, membuka program studi baru, sebagian karena pasar membutuhkan, sehingga lupa peran mulia dari perguruan tinggi yaitu sebagai agent of change,” kata Rinaldy, yang juga Dekan Fakultas Teknik UI.
Rinaldy menegaskan, ketergantungan kehidupan manusia terhadap teknologi semakin besar. Itu juga berarti ketergantungan terhadap energi listrik makin besar dan akan terus membesar. Dengan permasalahan sektor tenaga listrik sekarang ini, kondisi ini akan menambah rumit persoalan.
“Akan terjadi lompatan besar di bidang teknologi bila teknologi baterai sukses membuat baterai ukuran besar, dan teknologi solar cell berhasil meningkatkan efisiensi. Kombinasi dari kedua teknologi ini, yaitu meningkatkan kemampuan mengkonversikan energi sinar matahari menjadi energi listrik, yang dapat dikatakan sebagai revolusi teknologi energi,” papar ayah tiga anak dan suami Irma Nelwati itu.
Jika hal ini terjadi, kata Rinaldy, persoalan pada sektor tenaga listrik saat ini yaitu permasalahan transmisi tegangan tinggi dan permasalahan besarnya jaringan listrik, sera permasalahan linkungan, akan dapat diatasi.
Rinaldy Dalimi menyelesaikan pendidikan SD-SMA di Pekan Baru (Riau) pada tahun 1963-1975, lalu masuk Fakultas Teknik UI (1976-1980). Tahun 1978, Rinaldy menjadi Mahasiswa Teladan UI.
Tahun 1986-1988, melanjutkan dan meraih gelar Master (MSc) di Electrical Engineering Departement, Michigan State University AS, dan tahun 1990-1992, meraih gelar PhD di Electrical Engineering Department, Virginia Tech AS.
Rabu, 14 Februari 2007 – 16:56 wib UI Kukuhkan Tiga Guru Besar Ilmu Teknik
Laporan Wartawan Kompas R Adhi Kusumaputra
DEPOK, KOMPAS – Universitas Indonesia Rabu (14/2) pagi mengukuhkan tiga Guru Besar di bidang ilmu teknik sebagai Guru Besar Tetap pada Fakultas Ilmu Teknik UI di Balai Sidang UI, Depok. Ketiga Guru Besar itu adalah Prof Ir Rinaldy Dalimi MSc PhD, Prof Dr Ing Harry Sudibyo Soetjokro DEA dan Prof Dr Ing Ir Raidi Artono Koestor.
Kepala Kantor Humas dan Protokol UI Henny S Widyaningsih Rabu pagi di kampus UI Depok menjelaskan, pengukuhan ketiga Guru Besar itu dipimpin langsung Rektor UI Prof Usman Chatib Warsa.
Prof Ir Rinaldy MSc PhD yang saat ini Dekan Fakultas Teknik UI membacakan pidato bertajuk “Evolusi Perkembangan Science dan Technology Bidang Ilmu Tenaga Listrik”.
Menurut Rinaldy, perkembangan sains dan teknologi tidak bisa berdiri sendiri. Begitu pun bidang teknik tenaga listrik. Perkembangan teknologi tenaga listrik akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi lain, antara lain teknologi material, komputer, elektronika, telekomunikasi, dan ilmu matematik, fisika dan kimia.
“Hampir semua pengembangan teknologi ke depan merupakan gabungan beberapa teknologi dari bidang ilmu yang berbeda,” kata Rinaldy. Dia memberi contoh, DNA Chip yang dapat menunjukkan semua genom manusia (human genom) merupakan gabungan sains dan tehnologi dari bidang ilmu Microelectric, bio chemistry, moleculer biology, information technology dan image analysis,” kata Rinaldy.
Kondisi ini memberi gambaran bagi kita, khususnya perguruan tinggi, bahwa batasan-batasan bidang ilmu yang rigid akan dapat menghambat perkembangan ilmu itu sendiri.
“Kita selama ini terjerat dengan batasan fakultas, bidang studi, bagian departemen atau spesialisasi, yang mungkin salah satu tujuan awal adalah untuk kepentingan manajemen dan administrasi. Hal ini tanpa disadari berpengaruh juga pada interaksi keilmuan. Bila kita tidak menyadari ini, akibatnya berbenturan satu sama lain. Pengembangan ilmu jadi terhambat,” ungkap Rinaldy kelahiran Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, 24 April 1956 itu.
Arah pengembangan teknologi saat ini cenderung di drive oleh kebutuhan kehidupan manusia atau dapat dikatakan market driven. Perguruan Tinggi kadang-kadang ’terpaksa’ mengikuti kecenderungan itu. “Dapat kita lihat di sekitar kita saat ini, perguruan tinggi melakukan penelitian, membuka program studi baru, sebagian karena pasar membutuhkan, sehingga lupa peran mulia dari perguruan tinggi yaitu sebagai agent of change,” kata Rinaldy, yang juga Dekan Fakultas Teknik UI.
Rinaldy menegaskan, ketergantungan kehidupan manusia terhadap teknologi semakin besar. Itu juga berarti ketergantungan terhadap energi listrik makin besar dan akan terus membesar. Dengan permasalahan sektor tenaga listrik sekarang ini, kondisi ini akan menambah rumit persoalan.
“Akan terjadi lompatan besar di bidang teknologi bila teknologi baterai sukses membuat baterai ukuran besar, dan teknologi solar cell berhasil meningkatkan efisiensi. Kombinasi dari kedua teknologi ini, yaitu meningkatkan kemampuan mengkonversikan energi sinar matahari menjadi energi listrik, yang dapat dikatakan sebagai revolusi teknologi energi,” papar ayah tiga anak dan suami Irma Nelwati itu.
Jika hal ini terjadi, kata Rinaldy, persoalan pada sektor tenaga listrik saat ini yaitu permasalahan transmisi tegangan tinggi dan permasalahan besarnya jaringan listrik, sera permasalahan linkungan, akan dapat diatasi.
Rinaldy Dalimi menyelesaikan pendidikan SD-SMA di Pekan Baru (Riau) pada tahun 1963-1975, lalu masuk Fakultas Teknik UI (1976-1980). Tahun 1978, Rinaldy menjadi Mahasiswa Teladan UI.
Tahun 1986-1988, melanjutkan dan meraih gelar Master (MSc) di Electrical Engineering Departement, Michigan State University AS, dan tahun 1990-1992, meraih gelar PhD di Electrical Engineering Department, Virginia Tech AS.
FOTO di blog ini adalah Engineering Center Fakultas Teknik UI oleh Robert Adhi Kusumaputra/KOMPAS