Tag Archives: Budiman Tanuredjo

Resensi Blog Indonesia: Budiman Tanuredjo, Opini Politik, Hukum, dan HAM

Resensi Blog Indonesia

Budiman Tanuredjo, Opini Politik, Hukum dan HAM

oleh Robert Adhi Ksp

BUDIMAN Tanuredjo lama berkecimpung dalam bidang politik, hukum, dan hak asasi manusia. Tidak heran jika tulisan-tulisannya di Kompas selama ini, lebih banyak mengupas persoalan-persoalan tersebut. Tulisan yang termuat di blognya, sebagian besar pernah dimuat di Harian Kompas, tempatnya bekerja selama ini.

Mengapa Budiman ikut nge-blog? “Blog yang ngetren ternyata efektif sebagai penyampai pesan. Menulis di Kompas, media massa yang sudah lebih dari 17 tahun saya bekerja, bukan tidak efektif, tapi memang ada kendala. Melalui blog, opini dan tulisan saya, menjadi tak terkendala oleh ruang dan waktu. Saya bisa menggali kembali tulisan, reportase saya mengenai berbagai hal, dari berbagai daerah, dan disampaikan kepada Anda sekalian.Tulisan dan pandangan saya, lebih banyak didominasi oleh problematika politik dalam negeri, situasi hak asasi manusia, serta problematika hukum di negara, bernama Indonesia. Wawancara dengan berbagai pakar juga akan menjadi bagian dari blog saya ini,” demikian tulis Budiman Tanuredjo dalam pengantar blognya.

Blog dapat menjadi dokumen online yang berharga, sepanjang blog itu tidak rusak. Perjalanan sejarah demokrasi, politik dan hukum serta hak asasi manusia di negeri ini, sangat menarik. Tulisan dan laporan jurnalis dapat dijadikan catatan sejarah, termasuk tulisan Budiman Tanuredjo, yang kini menjabat Wakil Redaktur Pelaksana Harian Kompas. Sebagian isi blog ini juga berisi tajuk rencana yang ditulis Budiman, dalam posisinya di sana.

Pengantarnya dalam Buku “Jakarta Memilih” (dokumentasi tulisan tentang Pilkada DKI Jakarta 2007) dalam pula dibaca di blog ini. Budiman adalah penggagas dan editor buku “Jakarta Memilih“, yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas itu. Selain itu, dia menulis resensi buku soal Lapindo yang berjudul “Banjir Lumpur Banjir Janji” yang juga diterbitkan Penerbit Buku Kompas.

Blog bdm, panggilan akrab Budiman, ini layak dibaca oleh pemerhati masalah-masalah politik, hukum, hak asasi manusia, demokrasi. Juga pantas dibaca oleh siapa saja yang peduli pada perkembangan politik, hukum, demokrasi dan HAM di Indonesia.
Kita perlu memberikan apresiasi kepada jurnalis dan redaktur senior yang masih menyempatkan diri menulis dan mengisi blognya di sela-sela kesibukan sehari-hari. Kita berharap akan lebih banyak lagi jurnalis dan redaktur senior yang membuat dan mengisi blog secara teratur.

Kolom Blog Adhi Ksp: Sekaranglah Saatnya Anda Mulai Nge-Blog!

Kolom Blog Adhi Ksp

Sekaranglah Saatnya Anda Mulai Nge-Blog!

Saya termasuk orang yang gembira melihat banyak teman saya di Kompas kini mulai menyadari pentingnya memiliki weblog. Andi Suruji misalnya, kini sudah memiliki blog. Bahkan Andi alias DIS baru saja membuat blog baru lagi, khusus soal “indeks-Kompas 100“. Blog ini, kata DIS, akan dimasukkan dalam Kompas Megaportal yang berwajah baru. Selain Andi, Budiman Tanuredjo (BDM) dan Mohammad Nasir (NAS) juga sudah memulai membuat blog.

Sejak awal saya sebetulnya mengusulkan agar semua jurnalis Kompas memiliki weblog. Saya membayangkan jika jurnalis senior seperti Budiarto Shambazy alias BAS mengumpulkan tulisan-tulisan “Politika”-nya di blognya. Wartawan senior seperti Ninok Leksono (NIN) banyak menulis tentang iptek. Kumpulan tulisan soal iptek-nya pasti tetap perlu dibaca sampai kapanpun. Bahkan dapat menjadi bahan belajar oleh siapapun.

Cerita pendek Bre Redana (BRE) atau Putu Fajar Arcana (CAN) yang dimuat di Kompas, mengapa tidak pula dikumpulkan dalam blog masing-masing agar tetap dapat dibaca oleh para penikmat cerpen di manapun berada. Tulisan James Luhulima atau JL tentang politik sampai otomotif, masih menarik untuk dibaca berulang kali. Tulisan Rikard Bagun (RIK) atau Trias Kuncahyono (IAS) soal politik luar negeri misalnya, atau tulisan Taufik Miharja (VIK) dan Myrna Ratna (MYR) tetap akan menarik dibaca, jika disimpan dalam weblog mereka.

Bahkan tulisan Pak Jakob Oetama (JO), pemilik, pendiri dan pemimpin umum Harian Kompas, idealnya, dimuat dalam blog beliau. Pembaca pasti sangat menikmati tulisan Pak Jakob saat masih muda. Jurnalis muda pasti ingin belajar dari tulisan-tulisan Pak Jakob, yang kini menjadi legenda pers Indonesia. Mungkin Pak Jakob tak sempat lagi mengurusi beginian. Tapi para penggemar JO, seperti halnya penggemar tulisan Goenawan Mohammad maupun penggemar tulisan Seno Gumira Ajidarma, merelakan diri menyediakan waktu untuk mengumpulkan tulisan ke dalam blog. Sebab menurut saya, sayang banget kalau tulisan-tulisan Pak Jakob dan wartawan senior lainnya disimpan dalam dokumen, yang hanya bisa diakses terbatas.

Saya bukan menggurui, akan tetapi saya berpendapat, sudah selayaknya jika setiap jurnalis Kompas memiliki weblog. Mungkin hasil karyanya bisa jadi dokumen berharga jika disimpan di blog. Tapi mungkin pengalaman yang tidak termuat dalam mainstream media, bisa diceritakan di dalam blog. Ini bisa menjadi catatan sejarah yang sangat berharga.

Bagaimana cara membuat blog? Sebetulnya sangat mudah. Dalam waktu lima menit, kita sudah dapat membuat dan memiliki blog. Jika Anda memilih blogspot seperti blog saya ini, yang paling pertama adalah membuat akun email Gmail. Sebab blogspot milik Google. Jika Anda sudah punya Gmail, langkah berikutnya adalah tinggal membuat blog Anda. Ikuti saja petunjuknya. Tapi sebelumnya pelajari blog-blog yang sudah ada. Misalnya soal tata letak atau lay-out yang diinginkan, serta pernak-pernik blog yang Anda inginkan. Jika Anda meluangkan waktu untuk menjelajahi blog lain, mempelajarinya, membaca buku tentang blog, saya yakin dalam waktu singkat Anda sudah menjadi blogger.

Saya ingin berbagai cerita. Rabu kemarin saya bertemu Hendro Atmojo, Kepala PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Tangerang ketika ahli waris memblokir tol Ulujami. Eh, di sela-sela waktu, Mas Hendro cerita bahwa dia membaca blog saya. Hari Kamis tadi, saya bertemu Capt S Heru Susatyo, Manajer Operasi perusahaan yang melayani jasa penerbangan helikopter. Mas Heru bilang dia selalu baca blog saya. Awal pekan ini, salah seorang pemimpin Network 21, Iwan Yussac memberi komentar soal blog saya. Intinya, dia suka dengan blog ini. Terima kasih kepada Mas Hendro, Heru dan Iwan Yussac atas komentar yang membesarkan hati dan tentu saja memberi enerji tambahan kepada saya, untuk tetap menulis di blog ini.

Dengan cerita ini, saya hanya ingin menegaskan betapa kini makin banyak orang membaca blog. Saya pun rutin membaca blog teman-teman saya, yang kemudian saya buat resensinya. Saya ingin memperkenalkan blog sahabat dan teman saya kepada khalayak di jagat maya ini bahwa blog mereka pun layak untuk dikunjungi dan dibaca.

Jika Anda belum punya blog, sekaranglah saatnya Anda mulai nge-blog!